
Bahaya dan Dampak Negatif Narkoba
Berikut adalah sejumlah efek negatif dan bahaya dari narkoba.
1. Melemahkan Sistem Imun
Ternyata, narkoba dapat melemahkan imun
Efek Negatif Narkoba disebut bahwa penyalahgunaan narkoba, seperti opium, kokain, dan ganja, dapat pengaruhi sistem imun baik secara langsung maupun tidak langsung.
Ketika sistem imun tubuh melemah, tubuh pun jadi lebih mudah terserang berbagai infeksi penyakit.
2. Rentan Terkena AIDS
Masih berhubungan dengan lemahnya sistem imun setelah tubuh tergantung pada narkoba, tubuh pengguna juga jadi rentan terkena AIDS.
AIDS adalah kondisi yang diakibatkan human immunodeficiency virus (HIV) menyerang sistem kekebalan tubuh. Pada pecandu narkoba yang sistem imunnya lemah, virus HIV akan lebih mudah masuk tubuh tanpa perlawanan berarti.
Lebih bahayanya lagi, penyakit AIDS ini dapat menular melalui hubungan seksual dan jarum suntik. Selain itu, ibu yang menderita AIDS juga berisiko menularkan penyakit ini ke anaknya.
3. Gagal Jantung
Penyalahgunaan narkoba juga dapat mengganggu kerja jantung.
penyalahgunaan sabu, alkohol, dan opioid dapat meningkatkan risiko gagal jantung, Bahkan, peluang mengalami gagal jantung pada pada pecandu narkoba hampir sama dengan orang yang mengidap penyakit komorbid seperti kelainan irama jantung, penyakit jantung iskemik, dan penyakit ginjal kronis.
4. Gangguan Liver
Narkotika seperti ganja, sabu, dan kokain, dapat menjadi racun bagi liver. Ini sangat berbahaya, sebab fungsi utama liver adalah sebagai penawar racun di tubuh manusia.
Nah, ketiga jenis narkotika ini bisa mengganggu fungsi hati, sehingga tidak dapat bekerja dengan baik. Tanpa adanya liver sebagai penawar racun di tubuh, kita jadi lebih rentan terhadap berbagai infeksi.
5. Gangguan pada Otak
Narkoba juga dapat menimbulkan bahaya pada otak, karena racun di dalamnya bisa menyerang sel-sel dalam otak.
Dalam situasi tertentu, setelah mengonsumsi narkotika terlarang, otak bisa mengalami hipoksia (kekurangan asupan oksigen) dan overdosis.
Lebih parahnya lagi, penyalahgunaan narkoba juga bisa membuat otak mengalami dampak lebih serius, seperti cedera traumatis, stroke, penyusutan, dan lain-lain.
6. Gangguan Sistem Pencernaan
Narkoba sintetis seperti ekstasi dapat berbahaya untuk saluran pencernaan, karena dapat memicu komplikasi pembuluh darah pada lambung.
Lebih berbahayanya lagi, terkadang gangguan pencernaan akibat penyalahgunaan narkoba sulit terdeteksi. Soalnya, gejalanya bisa mirip dengan yang terjadi bila kita terkena gangguan lain, semisal anemia, kolesistitis, porfiria akut, dan nefrolitiasis.
7. Gangguan Kognitif
Tidak perlu sampai kena stroke, konsumsi narkoba juga bisa berpengaruh pada kemampuan berpikir atau fungsi kognitif.
Akibatnya, sehari-hari kita akan alami kesulitan saat harus belajar, mengingat, berkonsentrasi, dan memahami sesuatu. Bahkan, kita juga sulit mengendalikan dorongan atau impuls dari dalam diri.
8. Depresi
Tidak hanya fisik, penyalahgunaan narkoba juga dapat menyerang mental seseorang.
Menurut studi, banyak orang dengan gangguan kesehatan mental yang sekaligus kecanduan narkoba. National Institute of Health Sciences mencatat, sekitar sepertiga orang dengan depresi juga punya masalah dengan alkohol dan obat-obatan terlarang.
Narkoba memang bukan penyebab gangguan kejiwaan satu-satunya. Tapi, reaksi otak setelah terpapar narkoba dapat berdampak buruk terhadap pola pikir dan mood.
Zat dalam narkoba dapat memicu atau meningkatkan intensitas rasa sepi, sedih, dan putus asa. Emosi seperti ini banyak ditemukan pada pengidap depresi.
9. Risiko perilaku berbahaya
Penggunaan narkoba sering kali dikaitkan dengan perilaku berisiko dan impulsif, yang dapat membahayakan kesehatan mental dan fisik. Hal ini termasuk tindakan agresif, kecelakaan, perilaku seksual berisiko, atau keterlibatan dalam kegiatan ilegal yang berpotensi berbahaya.
10. Gangguan hubungan sosial
Bahaya penyalahgunaan narkoba bahkan bisa mengganggu hubungan sosial seseorang. Mereka cenderung mengalami kesulitan dalam menjaga suatu hubungan sehingga rentan kehilangan dukungan sosial.
Pada akhirnya, mereka memilih mengisolasi diri atau menarik diri dari keluarga, teman, atau lingkungan sekitarnya.
11. Perubahan kepribadian
Kepribadian seseorang juga bisa berubah akibat perilaku ini. Seseorang yang sebelumnya ramah, responsif, dan stabil emosinya bisa berubah secara signifikan. Mereka menjadi tidak terduga, tidak teratur, atau tidak stabil secara emosional.
Penting untuk diingat bahwa setiap individu mungkin memiliki respons yang berbeda terhadap penggunaan narkoba. Dampaknya pada kesehatan fisik maupun kesehatan mental pun bervariasi.
Jika kamu atau seseorang yang dikenal mengalami masalah penyalahgunaan narkoba, jangan ragu untuk mencari bantuan medis dan dukungan secepat mungkin ke BNNP Bengkulu.