Hari Senin Tanggal 01 Juli 2019
Bertempat di LPKA Bentiring Kota Bengkulu
Peserta dalam Kegiatan: 3 orang klien yang masih berstatus Warga Binaan Permasyarakatan (WBP) yang telah menjalani rehabitasi di BNN Kota Bengkulu.
Kegiatan dilaksanakan dengan pemberian materi oleh petugas pascarehabilitasi (assesor), Ibu Rena Jantriana, SKM dengan tema “Cognitive-Behavioral Therapy”
Klien dilatih untuk mengenal kondisi diri sendiri, apa saja pemicu (trigger) yang dapat menyebabkan klien menjadi kembali kambuh, mengenali situasi-situasi apa yang dapat memunculkan craving (keinginan untuk memakai narkoba).
Ada beberapa pemicu yang pada umumnya membuat klien relapse yaitu seperti bertemu teman lama, stres (ada masalah dalam diri atau keluarga), kesalahan dalam memilih pergaulan, dan tidak percaya diri.
Dari semua pemicu tersebut, klien mengaku yang paling kuat adalah sulitnya menghindari ajakan teman lama untuk kembali memakai narkoba. Oleh karena itu, klien diminta untuk bermain peran (role play) dalam pertemuan ini, untuk mempraktekan apa yang harus dilakukan jika trigger itu muncul. Klien secara bergantian, diminta memainkan peran sebagai bandar narkoba dan korban. Dari role playing tersebut, ada beberapa kesimpulan di akhir pertemuan agar klien bisa menolak dan mengatasi relapse.
1. Hindari pertemuan dengan bandar narkoba.
2. Hindari kontak mata, langsung dengan bandar atau teman lama dan segera menolak dan pergi.
3. Jangan pernah merasa bersalah dengan mengucapkan kata “maaf.”
4. Jangan berbicara lama dengan bandar narkoba
5. Carilah aktivitas positif untuk menghindari relapse.
Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk memantau perkembangan klien dalam proses pemulihan dari ketergantungan pada narkoba.
Bengkulu 01 Juli 2019
#SiePascarehabbnnpbengkulu
#bidrehabilitasibnnpbengkulu
#BNNPBengkulu
#stopnarkoba✋
@infobnn_ri
