Skip to main content
Artikel

Kenali Narkoba Jenis Baru, Yaba!

Dibaca: 4200 Oleh 20 Des 2022Desember 30th, 2022Tidak ada komentar
berita dan artikel 1
#BNN #StopNarkoba #CegahNarkoba

Pangsa pasar Narkoba di Indonesia yang besar membuat sindikat narkoba menjadikan Indonesia target pasar yang sangat ideal. Hal ini dikarenakan jumlah penduduk Indonesia yang tinggi dengan keadaan wilayah Indonesia yang terdiri dari banyak pulau dan perairan membuat peredaran narkoba di Indonesia semakin banyak, dan keadaan ekonomi yang rendah juga menjadi pemicu masyarakat Indonesia banyak yang menjadi kurir narkoba, rendahnya Pendidikan terutama mengenai bahaya narkoba juga membuat masyarakat mudah diperdaya oleh narkoba.

Berbagai jenis narkoba telah beredar di Indonesia, dan saat ini kita dihebohkan dengan narkoba jenis baru yang dikenal dengan nama “YABA”. YABA  baru-baru ini ditemukan di Indonesia, namun di luar negeri ternyata sudah tersebar luas. Yaba sangat populer disalahgunakan di kawasan Asia Selatan dan Asia Tenggara.

Narkoba jenis yaba merupakan kombinasi dari caffeine dan methapethamine (stimulan yang kuat dan adiktif), dalam bahasa Thailand Yaba sendiri memiliki arti “Obat Gila atau Crazy Pil”. Narkoba jenis yaba ini pertama kali muncul di Bangladesh pada tahun 2002. Departemen pengendalian narkoba di Bangladesh telah memperkirakan ada sekitar 4 juta penyalahguna narkoba dan sepertiganya menggunakan jenis yaba di wilayahnya.

Pada umumnya Yaba ini berbentuk Pil dengan ukuran yang kecil 6 milimeter, bewarna pink atau orange. Dengan ukurannya yang kecil ini, peredaran narkoba ini biasanya gampang disembunyikan seperti diletakkan didalam pipet/sedotan plastik.

Di Indonesia Yaba termasuk kedalam narkoba golongan I, Yaba masuk ke Indonesia melalui Tiongkok menuju Kuala Lumpur, lalu ke Johor dan mendarat di Aceh sebelum di kirim ke Jakarta melalui jalur darat. Yaba ini biasanya di jual dengan harga 450 ribu sampai dengan 650 ribu rupiah perbutirnya,

Orang yang mengkonsumsi yaba akan mengalami hal yang sama seperti mereka yang menggunakan narkoba dengan zat adiktif metamfetamin. Efek dari methapethamine  inilah yang sangat berbahaya untuk tubuh manusia, pada umumnya cara kerja zat adiktif ini menambah jumlah dopamin, srotin dan norepinerfin pada otak. Obat ini kerap dikonsumsi sebagai doping oleh pengedara truk yang hendak menempuh perjalanan jauh hingga belasan jam.

Setelah mengkonsumsi yaba, penggunanya akan mengalami performa tubuh yang meningkat secara drastis. Peningkatkan aktivitas otak dan sistem peredaran darah menyebabkan detak jantung serta tekanan darah kita semakin meningkat, kerusakan pembuluh darah kecil pada otak yang bisa menyebabkan stroke, tak hanya itu dampak dari zat adiktif yang ada di dalamnya akan menggrogoti tubuh kita.

Di Malaysia Yaba dikenal dengan nama Pil Kuda. Umumnya pengguna narkoba jenis ini ditemukan di wilayah negara bagian Kelantan yang berbatasan dengan Thailand.

Efek dari penggunaan Yaba ini sama halnya dengan penggunaan narkoba Methamfetamin yaitu detak jantung yang cepat, peningkatan tekanan darah, dan rusaknya pembuluh darah kecil di otak yang bisa menyebabkan kelumpuhan atau stroke.

Seseorang yang mengkonsumsi Yaba juga berpotensi berprilaku kasar, paranoia, cemas, bingung dan insomnia. Jika seseorang telah menjadi kecanduan akan Yaba, pecandu akan merasakan hyperthermia, kejang-kejang dan berakhir dengan kematian.

Saat ini Indonesia telah menjadi salah satu negara yang menyatakan diri darurat narkoba. Hal ini dikarenakan angka prevalensi dari penggunaan narkoba yang setiap tahun terus naik. Saat ini narkoba tidak hanya tersebar di kota besar melainkan juga sudah ke desa-desa terpencil. Tidak hanya laki-laki justru berdasarkan hasil survey yang dilaksanakan oleh BNN berkersama dengan LIPI bahwa kecenderungan Wanita menggunakan narkoba semakin meningkat. Hal ini ditambah dengan keadaan sosial ekonomi salama pandemi Covid yang membuat banyak pekerja yang kehilangan pekerjaannya sehingga untuk bertahan hidup dan memenuhi kebutuhan sehari-hari akhirnya beralih menjadi kurir narkotika. Padahal mereka tahu bahwa dengan menjadi kurir narkoba mereka bersiko tertangkap oleh BNN atau petugas kepolisian dan yang membeli narkoba akan menjadi kecanduan dan merusak massa depan generasi penerus bangsa.

Ada banyak faktor penyebab seseorang menjadi penyalahguna narkoba:

  1. Penyebab diri sendiri yaitu Ketidakmampuan menyesuaikan diri dengan lingkungan, kepribadian yang lemah, kurangnya percaya diri, tidak mampu mengendalikan diri Dorongan ingin tahu,ingin mencoba,ingin meniru Dorongan ingin berpetualang Mengalami tekanan jiwa Tidak memikirkan akibatnya dikemudian hari Ketidaktahuan akan bahaya narkoba.
  2. Penyebab yang bersumber dari keluarga diantaranya adalah salah satu atau kedua orang tua adalah pengguna narkoba, tidak mendapatkan perhatian,dan kasih sayang dari orang tua, keluarga tidak harmonis. Orang tua tidak memberikan pengawasan kepada anaknya Orang tua terlalu memanjakan anaknya Orang tua sibuk mencari uang/mengejar karir sehingga perhatian kepada anaknya menjadi terabaikan.
  3. Penyebab dari teman/kelompok sebaya diantaranya adanya satu atau beberapa teman kelompok yang menjadi pengguna narkoba, adanya anggota kelompok yang menjadi pengedar narkoba, adanya ajakan atau rayuan dari teman kelompok untuk menggunakan narkoba, paksaan dari teman kelompok agar menggunakan narkoba karena apabila tidak mau menggunakan akan dianggap tidak setia kawan Ingin menunjukan perhatian kepada teman
  4. Penyebab yang bersumber dari lingkungan Masyarakat diantaranya adalah adanya anggota masyarakat yang tidak acuh atau tidak peduli, longgarnya pengawasan sosial masyarakat, sulit mencari pekerjaan Penegakan hukum lemah, banyaknya pelanggaran hukum Kemiskinan dan pengangguran yang tinggi, menurunnya moralitas masyarakat, banyaknya pengedar narkoba yang mencari konsumen dan banyaknya pengguna narkoba diskitar tempat tinggal.

Kirim Tanggapan