
Banyak yang beranggapan bahwa mencoba hal baru merupakan sesuatu yang sah-sah saja selagi masih muda. Namun sayangnya, keinginan para remaja untuk mencoba hal baru sering kelewat batas dan menjurus ke arah negatif, misalnya mencoba narkoba atau zat psikotropika lainnya.
Bukan perkara baru, narkoba di kalangan remaja memang menjadi sesuatu yang sepertinya memiliki ikatan tersendiri. Hal itu terjadi bukan tanpa alasan. Berikut beberapa penyebab tersering mengapa remaja sangat rentan terhadap penyalahgunaan narkoba:
Badan Narkotika Nasional (BNN) mengungkap penyebab anak muda bisa dengan mudah terjerumus ke dalam penyalahgunaan narkoba. Penyebab pertama yaitu para remaja atau anak muda terjebak dengan rasa penasaran untuk mencoba-coba menggunakan narkoba tersebut hingga pada akhirnya terjebak dan susah keluar dari rasa candu.
Penyebab kedua adalah bujuk rayu dari teman atau sejawat. Masa remaja merupakan masa pencarian jati diri. Sering kali para remaja mengikuti apa pun yang dilakukan teman atau kelompoknya, agar diterima dalam lingkaran sosial.
Oleh karena itu, jika teman sekelompok atau idolanya mencoba hal yang negatif seperti narkoba, mereka pun rentan untuk melakukan hal yang sama agar tidak dikucilkan.
Remaja yang berani mencoba hal baru dan menjadi pionir biasanya akan menonjol dan dipandang oleh kelompoknya. Hal itu bisa membuat remaja yang haus akan pengakuan dari teman-temannya untuk mencoba pengalaman baru, termasuk mencoba narkoba.
Narkoba seolah menjadi “amunisi” bagi para remaja untuk bertindak lebih berani dan agresif. Narkoba jenis methamphetamine atau yang lebih dikenal dengan istilah sabu dapat membuat remaja bertindak kasar, agresif, atau bahkan membahayakan bagi orang lain.
Seharusnya narkoba bisa ditolak dengan tegas dan tidak perlu merasa segan atau takut kepada kawan yang mengajak. Tanamkan dalam diri anak muda masing-masing bahwa narkoba akan membunuh kreativitas, menghancurkan moral, menghancurkan masa depan, dan pada akhirnya membunuh kemanusiaan.
Anak muda harus berani menerima tantangan baru dalam hidupnya, serta mencoba aktivitas atau hal yang baru guna menambah pengalaman dan memberikan wawasan baru dalam sistem pemahamannya. Dengan begitu, kegiatan positif bisa menjadi sebuah aktivitas yang membuat generasi muda tidak lagi peduli dan penasaran dengan narkoba. “Tetapi tidak hal- hal baru yang negatif seperti mencoba bagaimana rasanya narkoba, karena sekali mencoba dan merasakannya, maka akan terjerumus terus dan terus sehingga masuk dalam perangkap kejahatan penyalahgunaan dan akhirnya tidak tau jalan balik seperti apa.