
Masa remaja merupakan suatu fase perkembangan seseorang dari masa anak-anak menuju dewasa. Pada saat remaja banyak diantara mereka yang ingin menjadi pusat perhatian teman sebaya, menjadi sosok hebat dan memiliki cita-cita masa depan cerah, tapi bisa juga terperosok kedalam berbagai bahaya, bahaya karena rasa ingin mencoba yang kuat, mengikuti trend dan gaya hidup hedon, serta bersenang-senang efek dari teknologi yang berkembang pesat. Walaupun kecendrungan itu wajar-wajar saja, tetapi hal itu bisa menyebabkan anak-anak atau remaja mengikuti pergaulan bebas, dan rasa ingin tahu yang tinggi yang menyebabkan coba-coba akan hal baru tanpa menyaring informasi, serta pergaulan mengikuti teman sebaya atau lingkungan sekitarnya. Salah satu contoh keingintahuan remaja akan narkoba, hal ini bisa saja mendorong remaja untuk menggunakan dan menyalahgunakan narkoba.
Berdasarkan data dari kominfo 2021 menjelaskan bahwa penggunaan narkoba berada di kalangan anak muda berusia 15-35 tahun dengan persentase sebanyak 82,4% berstatus sebagai pemakai, sedangkan 47,1% berperan sebagai pengedar, dan 31,4% sebagai kurir. Masalah akan menjadi lebih rumit jika pengguna narkoba, pada anak remaja menularkan HIV/AIDS di kalangan remaja lainnya, hal ini dikarenakan pemakaian narkoba menggunakan jarum suntik secara bergantian.
Narkoba adalah obat, bahan dan zat bukan makanan yang jika diminum, dihisap, dihirup, ditelan atau disuntik berpengaruh pada kerja otak dan sering menyebabkan ketergantungan. Akibatnya, kerja otak berubah. Demikian pula fungsi vital organ lain seperti jantung, peredaran darah, pernapasan, dan lain-lain. Dampak bahaya penyalahgunaan narkoba bagi tubuh diantaranya yaitu gangguan pada sistem saraf (neorologis) dengan gejala kejang-kejang, halusinasi, gangguan kesadaran, kerusakan saraf tepi ,gangguan pada jantung dan pembuluh darah (kardiovaskuler) yang berakibat pada infeksi akut otot jantung, gangguan peredaran darah, gangguan pada kulit (dermatologis) mengakibatkan penanahan, bekas suntikan dan alergi, gangguan pada paru-paru (pulmoner) menyebabkan penekanan fungsi pernapasan, kesukaran bernafas, penggesaran jaringan paru-paru, pengumpulan benda asing yang terhirup, serta dapat terinfeksi virus HIV dan AIDS, akibat pemakain jarum suntik secara bersama-sama.
Selain berdampak pada fisik penggunanya, narkoba berdampak pada psikologis seseorang yang mengonsumsi narkoba. Gejala tersebut yaitu sering berfikir tidak normal, berperasaan cemas, dan merasa dirinya paling hebat dan ditakuti banyak orang. Contohnya yang sedang marak dibicarakan oleh masyarakat Bengkulu maupun luar Bengkulu yaitu pembegalan yang dilakukan oleh 20 (dua puluh) orang yang masih usia remaja. Pembegalan yang terjadi dan kebanyakan pelaku pembegalan tersebut adalah anak pelajar menengah atas (SMA).
Menurut Irna Minauli, Psikolog dan Direktur Minauli Consulting. Menurutnya, begal merupakan tindak kejahatan yang lebih berpeluang menimbulkan trauma bagi korban karena dilakukan secara mendadak dan langsung berhadapan dengan pelaku yang sering disertai tindak kekerasan, bahkan dapat mengancam nyawa korban. Hal ini sedikit berbeda dengan pencurian sepeda motor yang hanya menyebabkan kehilangan kendaraannya semata. “Pelaku begal yang disertai kekerasan sering kali di bawah pengaruh narkoba, sehingga mereka memiliki keberanian dan berkurang empatinya. Mereka tidak memiliki belas kasihan dan hanya mementingkan keinginannya untuk segera mendapatkan hasil,” jelasnya
Hal ini juga diperkuat dengan pernyataan Psikolog forensik Universitas Pancasila Jakarta, Reza Indragiri Amriel, menduga kasus pembegalan yang terjadi hanyalah aksi kriminal di permukaan yang menjadi perantara untuk aksi kriminal lain, tidak sekadar bermotifkan ekonomi.
“Saya melihat begal hanya merupakan kejahatan perantara. Pelaku membegal untuk mengumpulkan sumber daya untuk kejahatan lain yang lebih utama, yang saya duga adalah narkotik, minuman keras, dan prostitusi”.
Banyak faktor yang menyebabkan remaja dapat terlibat dalam perilaku menyimpang seperti aksi begal motor, faktor-faktor penyebab munculnya perilaku begal motor pada remaja, menurut Kumpfer dan Alvarado adalah sebagai berikut:
- Kurangnya sosialisasi dari orangtua ke remaja mengenai nilai-nilai moral dan sosial.
- Contoh perilaku yang ditampilkan orangtua (modeling) di rumah terhadap perilaku dan nilai-nilai antisosial.
- Kurangnya pengawasan terhadap remaja (baik aktivitas, pertemanan di sekolah ataupun di luar sekolah, dan lainnya).
- Kurangnya disiplin yang diterapkan orangtua pada remaja.
- Rendahnya kualitas hubungan orangtua-remaja.
- Tingginya konflik dan perilaku agresif yang terjadi dalam lingkungan keluarga.
- Kemiskinan dan kekerasan dalam lingkungan keluarga.
- Remaja tinggal jauh dari orangtua dan tidak ada pengawasan dari figur otoritas lain.
- Perbedaan budaya tempat tinggal remaja, misalnya pindah ke kota lain atau lingkungan baru.
- Adanya saudara kandung atau tiri yang menggunakan obat-obat terlarang atau melakukan kenakalan remaja.
Dari semua pendapat, aksi kriminal pembegalan bisa disebabkan oleh narkoba, begitu bahayanya dampak narkoba bagi seseorang. Oleh karena itu perlu penanganan segera agar masalah seperti ini tidak terjadi dilingkungan remaja tumbuh dan berkembang.
Oleh karena itu perlu solusi agar remaja dapat terhindar dari narkoba, diantaranya:
- Hindari rasa penasaran untuk mencoba. Bagaimanapun juga, sebagian besar riwayat kecanduan pada remaja dan anak muda berasal dari penasaran ingin mencoba seperti teman-temannya.
- Ketahui dampak buruk pemakaian narkoba untuk kesehatan fisik dan mental. Pilih pergaulan atau teman yang baik. Jauhi yang dapat membawa pengaruh buruk kecanduan narkoba.
- Lakukan kegiatan positif seperti olahraga atau atau bergabung dengan organisasi tertentu. Ingat bahwa ancaman hukuman untuk penyalahgunaan narkoba tergolong berat, ditambah lagi sanksi sosial dari masyarakat.
- Hindari pergaulan malam. Lakukan kegiatan positif di waktu dan tempat yang aman bersama keluarga, teman, dan rekan yang membawa efek positif. Jika punya masalah, cari jalan keluar yang aman dan jangan jadikan narkoba sebagai pelarian untuk melupakan masalah.