Skip to main content
Artikel

Upaya BNN Dalam Penanganan Narkoba Masa Kini

Dibaca: 8 Oleh 23 Agu 2022Tidak ada komentar
berita dan artikel 1
#BNN #StopNarkoba #CegahNarkoba

Selama 2 (dua) tahun terakhir Seluruh Negara mengalami situasi pandemi Covid-19. Pada situasi massa pandemi Covid-19 terdapat beragam modus operandi yang berkembang dalam produksi dan peredaran narkotika di Dunia sehingga Badan Narkotika dari berbagai negara perlu duduk bersama membahas strategi pencegahan dan penindakannya.

Oleh karena itu saat ini diadakan kembali pertemuan di Bali tanggal 2 s.d. 4 Agustus 2022 oleh Badan Narkotika Nasional (BNN) RI bersama Badan Narkotika Amerika Serikat (DEA) memimpin pertemuan Kelompok Kerja Wilayah Timur Jauh International Drugs Enforcement Conference (IDEC) untuk membahas strategi melawan jaringan kartel narkotika internasional.

The Far East Regional International Drug Enforcement Conference (IDEC) Working Group bertujuan untuk memperkuat jejaring dan kerja sama antar Badan Narkotika dan meningkatkan pertukaran informasi. Seperti pertukaran pertukaran informasi, data intelijen, sarana untuk berbagi pengalaman, dan praktik kerja baik (best practice) dari negara-negara yang hadir terkait penanggulangan narkotika.

Pertemuan Kelompok Kerja Wilayah Timur Jauh IDEC di Bali dihadiri setidaknya 98 (Sembilan puluh delapan) perwakilan dari badan narkotika 14 (empat belas) negara. Negara-negara yang hadir secara langsung di antaranya Indonesia, Amerika Serikat, China, Jepang, Australia, Thailand, dan Korea Selatan.

Pelaksanaan The Far East Regional IDEC Working Group ini menjadi salah satu bentuk implementasi dari strategi hard power approach BNN RI yang dalam menangani permasalahan narkotika di Indonesia saat ini.

Dalam Pertemuan ini, Kepala Badan Narkotika Nasional Bapak Petrus Reinhard Golose mengatakan “Berbagai isu terkait peredaran gelap dan penyelundupan narkotika dibahas bersama dalam pertemuan ini,”. Beliau juga mengatakan bahwa Kejahatan narkotika merupakan transnational organized crime atau kejahatan terorganisir lintas negara. Oleh sebab itu, penanganan kejahatan narkotika memerlukan strategi khusus dan kerja sama kuat dari berbagai negara.Pertemuan ini diharapkan dapat menjadi wadah bagi negara-negara di dunia, khususnya Asia Timur dan Pasifik dalam memperkuat barisan dalam perang melawan narkoba.

Selain itu, Indonesia selaku tuan rumah memanfaatkan pertemuan itu untuk menegaskan kembali komitmen Indonesia ikut melawan jaringan kartel dan organisasi kriminal internasional. Dengan adanya pertemuan ini diharapakan masalah narkotika mulai dari penyelundupa dan peredarannya dapat diselesaikan dengan cepat dan pertemuan ini dapat menjadi wadah bagi negara-negara di dunia, khususnya Asia Timur dan Pasifik dalam memperkuat barisan dalam perang melawan narkoba.

Kirim Tanggapan